MAKALAH
MATA SEBAGAI ALAT OPTIK
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas terstruktur
Pada Mata Kuliah Fisika Dasar II
Oleh :
AFSARINA ELGA
2512.068
Dosen Pembimbing :
Ridang kembar sari, S.Pd., M.Si
Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
Sjech M. Djamil Djambek
Bukittinggi
2013
Kata pengantar
Puji dan syukur penulis haturkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayahNya kepada kita semua sehingga penulis dapat menyelesaikan sebuah makalah dengan judul Mata Sebagai Alat Optik ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu Tugas pada perkuliahan Fisika Dasar II. Disamping itu makalah ini juga bertujuan untuk memberikan informasi tentang Mata Sebagai Alat Optik kepada para pembaca.
Dalam penulisan makalah ini telah banyak mendapat bantuan dan masukan dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penulisan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik saran yang konstruktif demi kebaikan dan kesempurnaan penulisan makalah selanjutnya.
Bukittinggi, 5 juni 2013
Penulis
Daftar isi
Kata pengantar.................................................................................................................. i
Daftar isi............................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................................................... 1
1.2 Permasalahan........................................................................................................ 2
1.3 Tujuan.................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pegertian Mata......................................................................................................... 3
2.2 Bagian-Bagian Mata................................................................................................ 3
2.3 Pembentukan Bayangan Pada Mata........................................................................ 7
2.4 Daya Akomodasi Mata............................................................................................ 8
2.5 Kelainan Pada Mata................................................................................................ 9
2.6 Kiat-Kiat Menjaga Kesehatan Mata........................................................................ 15
BAB III PENUTUP............................................................................................................ 16
Daftar pustaka
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dizaman yang serba modern seperti saat sekarang ini tingkat mobilitas manusia sangatlah tinggi. Berawal dari tingginya tiinggkat mobilitas manusia memiliki dampak positif pada Kemajuan teknologi yang terjadi, mempunyai berbagai dampak dalam kehidupan manusia itu sendiri. Seperti diciptakannya berbagai alat yang sangat bermanfaat agar dapat membantu kegiatan manusia. Seperti diciptakannya berbagai macam alat optik. Kemajuan teknologi tersebut selain memberikan dampak positif juga memiliki dampak negatif pada kehidupan manusia itu sendiri. Seperti penemuan berbagai mesin yang dapat membantu pekerjaan manusia, memang sangat membantu namun dilain sisi juga membuat seseorang malas untuk bekerja.
Alat optik adalah alat-alat yang salah satu atau lebih komponennya menggunakan benda optik, seperti: cermin, lensa, serat optik atau prisma. Prinsip kerja dari alat optik adalah dengan memanfaatkan prinsip pemantulan cahaya dan pembiasan cahaya. Pemantulan cahaya adalah peristiwa pengembalian arah rambat cahaya pada reflektor. Pembiasan cahaya adalah peristiwa pembelokan arah rambat cahaya karena cahaya melalui bidang batas antara dua zat bening yang berbeda kerapatannya.
Mata merupakan satu-satunya alat optik yang dianugerahkan Allah kepada setiap umat-Nya dan tidak ada yang dapat menandingi ciptaan-Nya tersebut. Mata merupakan alat optik alami yang berfungsi untuk menerima rangsang berupa cahaya, karena di dalamnya terdapat reseptor yang berfungsi menerima cahaya atau yang disebut fotoreseptor. Mata berbentuk bola, sedikit pipih dari arah depan ke belakang. Bagian-bagian pokok mata adalah: kornea, pupil, lensa mata, dan retina. Jika suatu benda terkena cahaya, benda akan memantulkan berkas-berkas cahaya tersebut. Pantulan cahaya tersebut masuk melalui lensa mata serta bagian-bagian lainnya menuju ke retina. Pada mata yang normal, bayangan benda akan jatuh tepat di bintik kuning pada retina. Rangsangan cahaya yang diterima oleh retina tersebut selanjutnya akan diteruskan oleh urat saraf penglihatan ke pusat penglihatan di otak untuk diinterpretasikan atau diterjemahkan. Dan akhirnya, kita dapat melihat benda tersebut.
Oleh karena itu, kita harus menjaga kesehatan mata kerena mata merupakan salah satu organ yang penting pada manusia dan tidak ada seorang manusia yang dapat menciptakan mata sesempurna ciptaan Allah.
1.2 Permasalahan
Adapun permasalahan yang akan di bahas antara lain :
1. Apakah pengertian mata ?
2. Ada berapa macam kelainan pada mata ?
3. Bagaimana cara menanggulangi macam-macam kelainan mata ?
4. Bagaimana kiat-kiat menjaga kesehatan mata ?
1.3 Tujuan
Karya Tulis ini memiliki tujuan antara lain :
1. Memberi informasi kepada pembaca tentang pengertian mata sebagai alat optik.
2. Memberi informasi kepada pembaca tentang berbagai macam kelainan pada mata serta cara mengatasinya.
3. Memberi informasi kepada pembaca tentang cara-cara menjaga kesehatan mata.
4. Untuk memenuhi salah satu tugas pada matakuliah fisika dasar II
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Mata
Manusia sebagai salah satu anggota kelas mamalia mempunyai lima macam indra, yaitu indra penglihat, peraba, pembau, pendengar dan pengecap. Dengan memiliki indra tersebut manusia mampu mengenal lingkungannya dan memberikan respons terhadap perubahan – perubahan yang terjadi.
Indra merupakan gerbang bagi tubuh untuk mengenal dunia luar. Selain itu, dengan reseptor–reseptor yang ada pada masing–masing alat indra, manusia mampu mengadakan respons yang dapat dipergunakan sebagai upaya proteksi terhadap gangguan–gangguan dari luar tubuh, indra penglihat manusia adalah mata.
Sebagai alat indra, mata sangat peka terhadap rangsang berupa cahaya. Dengan kepekaan terhadap cahaya inilah mata kita dapat dipergunakan untuk melihat. Kita dapat melihat benda disebabkan adanya cahaya yang mengenai benda dan akan dipantulkan ke mata.
Mata adalah organ penglihatan yang menerima rangsangan berupa cahaya. Mata berbentuk bola, sedikit pipih dari arah depan ke belakang. Mata berfungsi untuk menerima rangsang berupa cahaya.
Mata juga berfungsi Sebagai Alat Optik, karena mata merupakan salah satu contoh alat optik, karena dalam pemakaiannya mata memanfaatkan prinsip kerja alat optik.
2.2 Bagian-Bagian Mata
Gambar 1 Bagian- bagian mata
1. Alis
yaitu rambut-rambut halus yang tumbuh diatas mata. Alis berfungsi mencegah masuknya air atau keringat dari dahi ke mata.
2. Kelopak Mata
Kelopak mata terdiri atas kelopak atas dan kelopak bawah. Bagian ini untuk membuka dan menutup mata. Kelopak mata berfungsi untuk melindungi bola mata bagian depan dari benda-benda asing dari luar. Seperti debu, asap, dan goresan. Kelopak mata juga berfungsi untuk menyapu permukaan bola mata dengan cairan. Selain itu juga untuk mengatur intensitas cahaya yang masuk ke mata.
3. Bulu Mata
Bulu mata yaitu rambut-rambut halus yang tumbuh di tepi kelopak mata. Bulu mata berfungsi untuk melindungi mata dari benda asing seperti debu dan lainnya.
4. Humor berair (Cairan berair)/cairan berair
berfungsi menghasilkan cairan pada mata
5. Humor/badan bening
Humor Badan Bening ini terletak dibelakang lensa. Bentuknya berupa Zat transparan seperti jeli (agar-agar). Fungsi humor (badan bening) adalah untuk meneruskan cahaya dari lensa mata ke retina (selaput jala).
6. Kelenjar Air Mata (Lakrima)
Kelenjar air mata terletak dibagian dalam kelopak mata. Kelenjar air mata berfungsi untuk menghasilkan cairan yang disebut air mata. Air Mata berguna untuk menjaga bola mata agar tetap basah. Selain itu air mata berguna untukmembersihkan mata dari benda asing yang masuk kemata sehingga mata tetap bersih serta berguna untuk membunuuh bibit penyakit yang masuk ke daam mata. Contoh benda asing adalah debu, asap, uap, bawang merah, dan zat-zat yang berbahaya bagi mata. Oleh karena itu, jika mata terkena benda-benda asing tersebut, maka akan basah oleh air mata.
7. Konjungtiva
Konjungtiva Adalah membran tipis pelindung (lapisan jaringan) pada mata. Konjungtiva berfungsi sebagai membran pelindung pada mata.
8. Lapisan Koroid (lapisan tengah)
Lapisan koroid atau lapisan tengah terletak diantara sklera dan retina, berwarna cokelat kehitaman sampai hitam. Lapisan tengah (lapisan koroid) berfungsi memberi nutrisi pada retina luar. sedang warna gelap koroid berfungsi untuk mencegah pemantulan sinar. Lapisan yang amat gelap juga berfungsi mencegah berkas cahaya dipantulkan di sekeliling mata.
9. Retina (Selaput Jala)
Bagian prmukaan belakang mata yang berfungsi sebagai layar untuk menangkap bayangan yang dibentuk oleh lensa mata. Terina terdiri dari butir-butir kuning yang sangat peka terhadap cahaya. Pada butir kuning terdapat berjuta-juta sel, berupa sel batang dan kerucut yang sangat peka terhadap cahaya. Sel-sel inilah yang mengirim sinyal ke saraf mata menuju otak. Otak menerjemahkan sinyal-sinyal itu sehingga kita melihat benda tegak (tidak terbalik seperti yang ditangkap oleh retina).
10. Iris
Iris adalah selaput di depan lensa mata yang berbentuk celah lingkaran. Iris berfungsi memberi warna pada mata. Dengan adanya iris, mata seseorang kelihatan berwarna hitam, coklat, atau biru.
11. Lensa
Lensa mata terdiri dari bahan bening, berserat dan elastis serta berbentuk cembung. Lensa adalah bagian mata yang berfungsi untuk memfokuskan bayangan pada retina. Lensa terletak ditengah bola mata, dibelakang anak mata (pupil) dan selaput pelangi (iris). Fungsi utama lensa adalah memfokuskan dan meneruskan cahaya yang masuk ke mata agar jatuh tepat pada retina (selaput jala). Dengan demikian mata dapat melihat dengan jelas. Lensa mata mempunyai kemampuan untuk menfokuskan jatuhnya cahaya. Kemampuan lensa mata untuk mengubah kecembungannya disebut daya akomodasi. Bila kita mengamati benda yang letaknya dekat, maka mata berakomodasi dengan kuat. Akibatnya, lensa mata menjadi lebih cembung, dan bayangan dapat jatuh tepat diretina. Dan apabila kita mengamati benda yang letaknya jauh, maka mata tidak berakomodasi. Akibatnya,lensa mata berbentuk pipih. Sebagai contoh pada orang tua yang berusia 50 tahun, daya akomodasi lensa mata mulai menurun. Akibatnya, orang tua menjadi sulit untuk melihat dengan jelas. Lensa mempunyai karakteristik Lunak dan transparan, mengatur fokus citra. Lensa mata berupa lensa cembung yang kenyal. Fungsi lensa yang lain juga untuk membentuk bayangan pada retina yang bersifat nyata, terbalik dan diperkecil.
12. Otot-otot bersilia
Otot-otot bersilia berfungsi Mengatur bentuk lensa. Otot siliar berfungsi untuk mengatur daya akomodasi mata.
13. Pupil (anak mata)
Pupil adalah ccelah lingkaran yang dibentuk oleh iris. Pupil berfingsi mengatur intensitas cahaya yang masuk. Pada saat gelap atau remang-remang ( intensitas cahaya kecil), iris mengendur sehingga pupil membesar. Akibatnya, lebih banyak cahaya yang masuk ke mata sehingga kita dapat nelihat sesuatu dalam keadaan gelap atau remang-remang. Pada saat cahaya terang ( intensitas cahaya besar) iris mengencang sehingga pupil mengecil. Akibatnya, cahaya yang masuk berkurang.
14. Saraf Optik (saraf mata)
Saraf Mata berfungsi untuk meneruskan rangsang cahaya yang telah diterima. Rangsang cahaya tersebut diteruskan kesusunan saraf pusat yang berada di otak. dengan demikian kita dapat melihat suatu benda. Saraf Optik atau saraf mata juga berfungsi Mengirim informasi visual ke otak atau meneruskan informasi tentang kuat cahaya dan warna ke otak.
15. Selaput Bening (Kornea)
Cornea adalah bagian mata yang melindungi permukaan mata dari kontak dengan udara luar. Selaput Bening (Kornea) sangat penting bagi ketajaman penglihatan kita. Fungsi utama selaput bening (kornea) adalah meneruskan cahaya yang masuk kemata. Cahaya tesebut diteruskan kebagian mata yang lebih dalam dan berakhir pada selaput jala atau retina. Karena fungsinya itu, maka selaput bening (kornea) mempunyai beberapa sifat, yaitu tidak berwarna (bening) dan tidak mempunyai pembuluh darah. Kornea merupakan bagian mata yang dapat disumbangkan untuk penyembuhan orang dari kebutaan. Selaput being (kornea)brupa Piringan Transparan di depan bola mata dan tidak berpembuluh darah. Selaput Bening (kornea) juga berfungsi sebagai pelindung mata bagian dalam.
16. Sklera/selaput putih
Sklera atau selaput putih terletak di lapisan luat.Sklera Lapisan luar yang keras / keras. Lapisan ini berwarna putih, kecuali dibagian depan yaitu tidak berwarna atau bening. Lapisan Sklera berwarna putih terdiri atas serabut kolagen yang tidak teratur dan tidak berpembuluh darah,kecuali bagian episklera. Lapisan sklera berfungsi melidungi bola mata. Sklera bagian mata depan tampak bergelembung dan transparan disebut kornea.
17. Suspensor LigamenSuspensor Ligamen berfungsi menjaga lensa agar selalupada tempatnya.
2.3 Pembentukan bayangan Pada Mata
Secara sederhana sebagai alat optik utama mata membentuk bayangan nyata, terbalik,dan diperkecil pada retina sama seperti proses pembentukan bayangan pada lensa cembung.. Pemfokusan dilakukan dengan mengubah jarak fokus lensanya. Benda akan nampak jelas jika bayangan tepat jatuh pada permukaan retina.Tahap-tahap terbentuknya bayangan pada mata Mata kita dapat melihat suatu benda bila menerima cahaya.
Adapun tahap-tahap terbentuknya bayangan pada mata adalah : cahaya masuk ke dalam mata melalui lubang pupil, pertama cahaya menembus kornea, aqueous humor, lensa, dan viterus humor sehingga bayangan jatuh tepat pada retina. Kemudian retina membentuk impuls yang dijalarkan ke saraf otak, lalu ke otak untuk di interpretasikan sebagai penglihatan. Cahaya yang masuk ke mata difokuskan oleh lensa mata ke bagian belakang mata yang disebut retina. Bentuk bayangan benda yang jatuh di retina seolah-olah direkam dan disampaikan ke otak melalui saraf optik. Bayangan inilah yang sampai ke otak dan memberikan kesan melihat benda kepada mata.
Gambar 2 Proses Pembentukan Bayangan
Benda yang dilihat terletak di depan 2F sehingga bayangan yang terbentuk nyata, terbalik, diperkecil dan berada di antara F dan 2F di belakang lensa seperti ditunjukkan pada Gambar dihalaman sebelumnya.
Orang yang mengalami gangguan penglihatan sering disebut menderita gangguan Refraksi. Artinya gangguan penglihatan terjadi akibat tidak sempurnanya bayangan benda yang diterima oleh saraf-saraf penglihatan untuk disampaikan ke otak.
2.4 Daya Akomodasi Mata
Sebuah benda dapat terlihat dengan jelas karena bayangan venda yang dibentuk oleh lensa mata jatuh teat pada retina mata. Mengapa bayangan benda tepat jatuh pada retina meskipun jarak benda berubah? Karena lensa mata bersifat elastis, yaitu menipis dan menebal, sehingga jarak fokusya dapat berubah sesuai dengan yang diperlukan.
Apabila benda berada pada jarak yang dekat dengan mata, maka lensa mata menipis. Akan tetapi, apabila benda berada pada jarak yang jauh dari mata, maka lensa mata akan menebal. Kemampuan lensa mata untuk menebal dan menipis supaya dapat menghasilkan bayangan tepat pada retiina disebut dengan akomodasi mata.
Makin dekat sebuah benda terhadap mata, maka daya akomodasi mata semakin besar (mata berakomodasi maksimum). Sebaliknya makin jauh sebuah benda dari mata maka daya akomodasi mata semakin mengecil (mata berakomodasi minimum). Ketika mata berakomodasi maksimum, lensa mata menebal ( semakin cembung) akibatnya jarak fokus lensa makiin kecil. Sebaliknya, ketika mata berakomodasi minimum, lensa semakin menipis ( semakin pipih), akibatnya jarak fokus pada lensa mata semakin besar. Jadi jarak foks inilah yang diubah-ubah oleh daya akomodasi mata, sehingga bayangan benda selalu jatuh pada retina.
Manusia memiliki dua batas daya akomodasi (jangkauan penglihatan) yaitu :
1. titik dekat mata (Punctum Proximum/PP) adalah jarak benda terdekat di depan mata yang masih dapat dilihat dengan jelas. Untuk mata normal (emetropi) titik dekatnya berjarak 10cm s/d 20cm (untuk anak-anak) dan berjarak 20cm s/d 30cm (untuk dewasa). Titik dekat disebut juga jarak baca normal.
2. titik jauh mata (Punctum Remotum/PR) adalah jarak benda terjauh di depan mata yang masih dapat dilihat dengan jelas. Untuk mata normal titik jauhnya adalah “tak terhingga / ”.
Gambar 3 Persamaan Mata Dengan Lensa Kamera
Seperti ditunjukkan pada Gambar di atas, dalam beberapa hal, mata memiliki persamaan dengan kamera. Gambar A menunjukkan kamera memiliki lensa cembung yang digunakan untuk memfokuskan bayangan pada film. Kamera memiliki diafragma dan shutter untuk mengatur cahaya yang masuk ke dalam kamera. Begitu juga ditunjukkan pada Gambar B, mata juga memiliki lensa cembung yang memfokuskan cahaya pada retina.
2.5 Kelainan Pada Mata
Mata yang normal (emetropi ) memiliki titik dekat pada jarak 25 cm dan titik jauh pada jarak tak terhingga. Jika daya akomodasi lensa mata berkurang, maka mata telah mengalami cacat mata( aberasi). Artinya, titik dekat dan titik jauh mata telah berubah.
1. Cacat Mata Miopi (Rabun Jauh)
Cacat mata miopi terjadi jika pada penglihatan tak berakomodasi bayangan jatuh di depan retina, hal ini terjadi karena lensa mata tidak dapat menjadi sangat pipih (terlalu cembung). Penderita miopi memiliki titik jauh mata PR < dan memiliki titik dekat mata PP= 25cm. Benda-benda jauh = maka penderita miopi Agar dapat melihat jelas benda yang jauh perlu dibantu dengan lensa divergen (lensa cekung) yang bersifat menyebarkan (memencarkan) sinar. Prinsip dasarnya adalah lensa negatif digunakan untuk memindahkan (memajukan) objek pada jarak tak hingga agar menjadi bayangan di titik jauh mata tersebut sehingga mata dapat melihat objek dengan jelas.
Lensa divergen adalah lensa yang dapat menyebarkan berkas cahaya untuk menghasilkan bayangan maya didepan lensa pada jarak yang sama dengan titik jauh mata . Sehingga berlaku
Berdasarkan persamaan umum lensa tipis :
Ket:
jarak benda
jarak bayangan (cm)
jarak fokus lensa/titik api
jarak titik terjauh yang dapat dilihat oleh mata
Kekuatan lensa kacammata yang digunakan dapat dihitung dengan rumus :
Untuk f dan PR dengan satuan yang diukur dalam centimeter(cm) , rumus yang digunakan:
atau
Dengan satuan : P dalam satuan dioptri (D) dan f dalam meter (m)
Berikut ini adalah bagan pembentukan bayangan pada cacat mata miopi sebelum dan sesudah memakai lensa.
Gambar 4 cacat miopi sebelum dan setelah menggunakan kacamata
Keterangan gambar:
Gambar sebelum memakai kaca mata. Cahaya yang berasal dari tempat jauh (diluar jangkauan penglihatan) oleh lensa mata dibiaskan di depan retina sedang cahaya dari tempat dekat (dalam jangkauan penglihatan) tepat dibiaskan di retina. Gambar sesudah memakai kaca mata. Lensa negatif mengubah arah rambat cahaya sejajar menjadi menyebar sehingga seolah-olah cahaya berasal dari daerah jangkauan penglihatan.
Dengan perkembangan teknologi, cacat mata jenis ini dapat diatasi dengan operasi mata menggunakan laser excimer pada operasi ini, koenea dibuat sedemikian rupa hingga nampak datar, sehingga kelainan pembiasan pada mata dapat dikoreksi. Dalam ilmu kedokteran disebut PRK (potorefractive keerateclomy). Cara tersebut efektif untuk mengatasi rabun jauh dari -2 dioptri sampai dengan -8 dioptri.[1]
2. Cacat Mata Hipermetropi (Rabun Dekat)
Orang yang menderita rabun dekat atau hipermetropi tidak mampu melihat dengan jelas objek yang terletak di titik dekatnya tapi tetap mampu melihat dengan jelas objek yang jauh (tak hingga / ). Titik dekat mata orang yang menderita rabun dekat lebih jauh dari jarak baca normal (PP > 25 cm). Hipermetropi dikoreksi menggunakan lensa positif. Prinsip dasarnya adalah lensa positif digunakan untuk memindahkan (memundurkan) objek pada jarak baca normal menjadi bayangan di titik dekat mata tersebut sehingga mata dapat melihat objek dengan jelas.
Berikut ini adalah bagan pembentukan bayangan pada hipermetropi sebelum dan sesudah memakai lensa.
Gambar 5 cacat hipermetropi setelah dan sebelum menggunakan kacamata
Keterangan gambar:
Gambar sebelum memakai kaca mata: Berkas cahaya dari jarak baca normal (cahaya kuning) akan dibiaskan oleh lensa mata di belakang retina, berkas cahaya baru akan dibiaskan tepat di retina jika benda lebih jauh dari jarak baca normal (yaitu titik dekatnya)
Gambar sesudah memakai kaca mata: lensa positif mengubah arah rambat cahaya yang berasal dari jarak baca normal seolah-olah berasal dari titik dekatnya (PP), kemudian lensa mata mengubah arah rambat cahaya ini menuju retina.
Jarak fokus lensa dan kuat lensa yang digunakan untu memperbaiki mata yang mengalami hipermetropi dapat ditentukan berdasarkan prsamaan lensa tipis dan rumus kuat lensa. Disini jarak s adalah jark titik dekat mata normal (25cm), dan s’ adalah titik dekat mata (PP).
Agar dapat melihat dengan titik dekat mata Sn=25 cm, maka s = Sn, penderita hipermetropi harus menggunakan kacamata dengan lensa cembung untuk menghasilkan bayangan maya di depan lensa pada jarak yang sama dengan titik dekat mata (s’ = -PP). Sehingga berlaku s = Sn, s’ = -PP
Berdasarkan persamaan umum lensa tipis :
Atau :
Kuat lensa dapat dihitung dengan persamaan :
Dengan satuan P dalam dioptri (D) dan f dalam meter (m).
Bila f dinyatakan dalam cm maka :
Sehingga untuk mata dengan titik dekat Sn = 25cm berlaku :
Atau :
Dengan : P = kekuatan lensa kacamata (D) dan PP dalam cm
3. Cacat Mata Presbiopi
Cacat mata presbiopi (mata tua atau rabun dekat dan rabun jauh diakibatkan karena melemahnya daya akomodasi dan juga faktor usia seseorang) terjadi karena bayangan jatuh di belakang retina pada saat melihat dekat dan bayangan jatuh di depan retina pada saat melihat jauh, hal ini terjadi karena daya akomodasi lensa mata lemah. Agar dapat melihat jelas baik benda yang dekat maupun yang jauh maka perlu dibantu dengan menggunakan gabungan lensa cembung (konvergen) dan cekung (divergen). Cacat mata ini sering juga dikenal dengan nama cacat mata tua. Dengan menggunakan cara sebagaimana pada cacat miopi dan cacat hipermetropi, ukuran lensa dapat diketahui.
4. Astigmatisma (mata silindris)
Astigmatisma disebabkan karena kornea mata tidak berbentuk sferik (irisan bola), melainkan lebih melengkung pada satu bidang dari pada bidang lainnya. Akibatnya benda yang berupa titik difokuskan sebagai garis.Mata astigmatisma juga memfokuskan sinar-sinar pada bidang vertikal lebih pendek dari sinar-sinar pada bidang horisontal. Astigmatisma ditolong/dibantu dengan kacamata silindris.
Bola mata dalam keadaan normal berbentuk seperti bola sehingga sinar atau bayangan yang masuk dapat ditangkap pada satu titik di retina (area sensitif mata). Pada orang astigmatisme, bola mata berbentuk lonjong seperti telur sehingga sinar atau bayangan yang masuk ke mata sedikit menyebar alias tidak fokus pada retina. Hal ini menyebabkan bayangan yang terlihat akan kabur dan hanya terlihat jelas pada satu titik saja. Disamping itu, bayangan yang agak jauh akan tampak kabur dan bergelombang.
Astigmatisme umumnya diturunkan dan sering muncul sejak anak anak. Selain itu, astigmatisme juga bisa disebabkan oleh tekanan yang berlebihan pada kornea, kebiasaan membaca yang buruk dan kebiasaan menggunakan mata untuk melihat objek yang terlalu dekat.
5. Buta warna
Buta warna adalah suatu kondisi dimana seseorang sama sekali tidak dapat membedakan warna. Yang dapat dilihat hanyalah warna hitam, abu-abu, dan putih. Buta warna biasanya merupakan penyakit turunan. Artinya jika seseorang buta warna, hampir pasti anaknya juga buta warna.
6. Katarak
Katarak merupakan penyakit mata yang dicirikan dengan adanya kabut pada lensa mata. Katarak adalah suatu penyakit mata di mana lensa mata menjadi buram karena penebalan Lensa Mata dan terjadi pada orang lanjut usia (lansia). Katarak penanganannya harus dilakukan pembedahan atau operasi. Lensa mata normal transparan dan mengandung banyak air, sehingga cahaya dapat menembusnya dengan mudah. Walaupun sel-sel baru pada lensa akan selalu terbentuk, banyak faktor yang dapat menyebabkan daerah di dalam lensa menjadi buram, keras, dan pejal. Lensa yang tidak bening tersebut tidak akan bisa meneruskan cahaya ke retina untuk diproses dan dikirim melalui saraf optik ke otak.Pada banyak kasus, penyebabnya tidak diketahui.
Penyakit katarak banyak terjadi di negara-negara tropis seperti Indonesia. Hal ini berkaitan dengan faktor penyebab katarak, yakni sinar ultraviolet yang berasal dari sinar matahari. Penyebab lainnya adalah kekurangan gizi yang dapat mempercepat proses berkembangnya penyakit katarak.
7. Kerabunan dan kebutaan
Buta berarti seseorang tidak dapat melihat benda apapun sama sekali. Buta bisa saja diakibatkan keturunan, maupun kecelakaan. Rabun berarti seseorang hanya dapat melihat dengan samar-samar. Orang-orang yang buta maupun rabun biasanya “membaca” dengan jari-jarinya. Ini disebut huruf Braille.
8. Juling.
Juling adalah kelainan mata yang disebabkan oleh ketidakserasian otot – otot mata. Jika penderitanya masih anak – anak, maka dapat diperbaiki dengan jalan operasi.
2.6 Kiat-Kiat Menjaga Kesehatan Mata
Mata merupakan indra yang sangat vital dalam kehidupan manusia, tanpa mata setiap kegiatan yang dilakukan oleh seseorang akan sangat terbatas. Berikut ini adalah kiat-kiat menjaga kesehatan mata :
1. Periksa mata setiap 12 bulan.
Kontrol terhadap kesehatan mata sebaiknya dilakukan satu kali dalam satu tahun. Agar terhindar dari berbagai penyakit, jika masalah penglihatan yang terjadi tidak ditangani akan berkembang semakin parah.
2. Kaca mata anti – UV.
Sinar UV dapat membuat kerusakan serius pada mata. Kaca mata yang baik dapat mencegah hal ini. Ketika membeli kaca mata, pastikan yang dapat memantulkan paling tidak 98% radiasi UV.
3. Membaca
Usahakan untuk membaca buku pada jarak ideal 30 cm dari buku ke mata. Hal ini untuk mencegah penyakit mata seperti miopi. Jangan membaca dengan posisi berbaring dan penerangan yang minim.
4. Nutrisi untuk mata.
Sebagaimana yang kita ketahuii selama ini bahwa vitamin dan kelompok antioksidan dapat mencegah, atau paling tidak memperlambat degenerasi makular dan pertumbuhan katarak. Nutrisi yang baik bagi tubuh juga baik untuk mata. Beberapa diantara sumbernya berasal dari wartel yang banyak mengandung vitamin A.
5. Penggunaan cahaya yang cukup.
Bekerja dengan cahaya minim dapat menyebabkan kelelahan mata, tapi cahaya yang terlalu terang juga tidak baik. Arah cahaya terbaik jika bekerja menggunakan komputer adalah dari lampu meja bercahaya lembut dari arah samping. Kurangi tingkat terang (brightness) monitor.
6. Istirahatkan mata anda.
Hampir semua orang merasakan mata mereka jadi tidak nyaman setelah duduk seharian di depan layar komputer. Salah satunya dengan cara berpaling dari layar monitor dan fokus pada sebuah objek yang jauh. Lakukan ini selama beberapa menit setiap 30 menit.
7. Cari lensa kontak dengan kualitas baik.
Tidak semua lensa kontak sama. Ada yang aman untuk mata Anda, dan ada juga yang beresiko merusak mata. Penggunaan lensa kontak juga harus memperhatikan jangka waktu, pemakaian yang melebihi jangka waktu yang telah ditentukan akan berakibat pada kondisi mata. Selain itu juga harus menjaga lensa kontak agar tetap steril.
8. Gunakan filter monitor.
Untuk mengurangi sinar yang menyilaukan dan radiasi yang dipancarkan layar monitor, gunakan filter glass monitor. Agar cahaya yang dipancarkan dari layar monitor tidak mengganggu konsentrasi dan merusak mata.
9. Letakkan kertas kerja agar mudah dibaca saat di depan komputer.
Jika anda harus bekerja dengan menyalin atau membaca kertas kerja, maka letakkan kertas kerja tersebut dalam jarak yang seimbang dengan monitor anda. Ini agar anda tidak perlu bolak-balik memfokuskan pandangan untuk membaca kertas kerja anda, setelah membaca di layar monitor.
Jika anda harus bekerja dengan menyalin atau membaca kertas kerja, maka letakkan kertas kerja tersebut dalam jarak yang seimbang dengan monitor anda. Ini agar anda tidak perlu bolak-balik memfokuskan pandangan untuk membaca kertas kerja anda, setelah membaca di layar monitor.
10. Jangan mengucek mata
Ketika tangan dalam keadaan kotor seperrti setelah memegang suatu benda jangan mengucek mata. Karena tangan yang kotor dapat menginfeksi organ mata yang akan berakibat sangat buruk untuk kesehatan mata kita.
11. Mengedipkan mata
Usahakan mengedipkan mata dengan intensitas yang lebih sering pada saat fokus melihat suatu benda yang memiliki penerangan yang lebih tinggi dalam jangka waktu yang lama. Ini berguna untuk menjaga mata tidak kering dan perih.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwa mata adalah salah satu alat optik yang membentuk bayangan nyata, diperkecil dan terbalik dengan merubah jarak titki fokus lensa mata untuk menghasilkan bayangan yang terfokus pada retina. Jika lensa mata tidak mampu untuk menyesuaikan jarak bayangan agar jatuh tepat pada retina maka mata mengalami kelainan atau cacat. Agar mata dapat melihat dengan fokus ( bayangan jatuh tepat pada retina) maka dapat dibantu dengan menggunakan kacamata yang sesuai dengan kerusakan yang terjadi pada mata.
3.2 Saran
Dari uraian yang telah kita bahas, maka penulis memberikan beberapa saran yaitu :
1. Sebagai manusia yang telah di anugarahi sepasang mata yang sangat bermanfaat untuk melihat keindahan yang telah diciptakan-Nya maka kita harus menjaga kesehatan mata.
2. Sebaiknya kita mengenali berbagai macam penyakit mata pada mata serta cara mengatasinya, meskipun tidak memiliki gangguan pada mata.
3. Mengetahui dan mencari informasi tentang kiat-kiat dalam menjaga mata.
Daftar pustaka
prasodjo budi dkk,2003.Teori Dan Aplikasi Fisika.bogor : yudhistira
foster Bob.2000.Terpadu Fisika SMU.bandung : Erlangga
http://fisikafitri.wordpress.com/2010/12/07/alat-optik-2/ [ diakses 2 juni 2013]
http://sidikpurnomo.net/alat-alat-optik.html [diakses 2 juni 2013]
http://www.e-dukasi.net/ [diakses 2 juni 2013]
http://aktifisika.wordpress.com/2009/01/30/alat-optik/ [2 juni 2013]
0 comments:
Post a Comment