BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia merupkan karakter sentral dari
sebuah system interaksi. Dirancang untuk membantu manusia, sehingga apa yang
menjadi kebutuh user merupakan prioritas utama. Agar dapat mendesign dengn
baik, kita harus memahami kemampuan dan keterbatasan menuasi.
Dalam
hal ini kita melihat dari aspek kognitif yang terkait denga penggunaan system
computer seperti bagaimana manusia memandang dunia sekitar, bagaimana manusia
menyimpan dan mengolah informasi serta memecahkan masalah, dan bagaimana
manusia secara fisik memanipulasi objek. Untuk lebih mudah, kita menstruturkan
sebuah model bagi user.
Kita
akan menganalogikan manusia atau user sebagai system pemrosesan informasi
seperti halnya system computer komfensional. Karenanya akan dibahas mengenai 3
komponen dari system pemrosesan informasi yaitu input ouput, memory dan
pemrosesan.
B. Rumusan masalah.
1.
Apakah
pengertian dari Jalur input ouput?
2.
Jelaskan Apa
itu Memory manusia ?
3.
Jelaskan
Proses berfikir, penalaran dan penyelesaian masalah ?
4. Bagaimana Psikologi dan Design Sistem interaktif ?
C. Tujuan Masalah
Dapat
membantu peserta didik dalam memahami :
1.
Untuk
memahami pengertian dari jalur input ouput.
2. Untuk memahami pengertian memori
manusia.
3. Untuk memahami penjelasan proses
berfikir, penalaran dan penyelesaian masalah.
4. Untuk memahami psikologi dan design
system interaktif.
BAB
II
PEMBAHASAN
1. Jalur Input/Output
Interaksi manusia dengan dunia luar terjadi
pada saat informasi di kirim dan diterima. Input pada mausia terjadi umumnya
melalui panca indra yang terdiri dari penglihatan, pendengaran, perabaan, rasa
dan penciuman. Tiga jenis panca indra pertama memiliki peran penting dalam
interaksi manusia dan computer, sedangkan dua yang terakhir belum terjadi
focus. Output pada manusia dilakukan melalui efektor yang digerakkan oleh
kendali motorik, seperti anggota badan (tangan,kaki dsb), jari-jari, mata,
kepala, system fokal. Pada proses interaksi dengan computer, jari-jari
memainkan peran utama seperti pada saat mengetik menggunakan mouse, sedangka
suara, mata dan kepala memiliki peran lebih sedikit.
Penglihatan (Vision) Penglihatan manusia
merupakan hal yang kompleks dengan batasan fisik dan persepsi dan menjadi
sumber utama informasi. Kita dapat membagi penglihatan menjadi dua tahap,
penerimaan stimulus dari luar secara fisik, dn pemrosesan serta interpretasi
stimulus tersebut. Kedua tahap tersebut harus dipahami, karena keduanya
mempengaruhi bagaimana system computer akan dirancang. Pda satu sisi,
karakteristik fisik mata dan system penglihatan memiliki keterbatasan beberapa
hal yang tidak dapat dilihat oleh manusia, dilain pihak, kemampuan
interprestasi oleh pemrosesan visual memungkinkan gambar atau citra
dikonstruksikan dari informasi yang tidak lengkap.
a. Pendengaran (Hearing)
Kita sering meramehkan besarnya
informasi yang dapat dikumpulkan oleh indera pendengaran. Pada system
pendengaran memilki kapasitas yang sangat besar untuk mengumpulkan informasi
megenai lingkungan sekitar kita. Jika seseorang menutup mata sejenak dan
menfokuskan indera pendengaran, seseorang tersebut dapat mendengar objek apa
saja yang ada disekitar kita dari suaranya. Dan dari suaranya pula kita dapat
memperkirakan kemana objek tersebut dipindahkan.
b. Pergerakkan (Movement)
Selain indera manusia aksi yang
sederhana menekan tombol melibatkan sejumlah tahapan pemrosesan, yang dimulai
dari stimulus yang diterima melalui sensor receptor, ditransmisikan ke otak
untuk diproses sehingga meghasilkan respon yang sesuai berupa sinyal yang
kemudian diteruskan ke otot alat gerak.
Setiap tahapan tersebut mememakan waktu
yang berbeda-beda, yang dibedakan menjadi dua bagian yaitu waktu reaks
(reaction time) dan waktu pergerakkan
(movement time). Waktu reaksi bergantung pada penerimaan stimulus (rangsangan).
Selain kecepatan yang tergambar dalam waktu reaksi dan pergerakkan, alat-alat
lain yang digunakan untuk pengukur gerakkan adalah akurasi.
2. Memori Manusia
Sebagian besar
aktifitas manusia tergantung pada memory. Selain menyimpan pengetahuan factual,
memory manusia juga menyimpan pengetahuan procedural. Pengetahuan tersebut
memungkinkan kita melakukan aktifitas secara berulang, menggunakan bahasa,
menggunakan informasi yang kita terima dari indra, serta memberikan identitas
pada menusia dengan menyimpan informasi mengenai pengalaman masa lalu.
a. Memory sensor(Sensory memory)
Memory sensor bekerja
sebagai buffer untuk menampung masukan yang diterima dari panca indra manusia.
Memory sensr terdiri dari memory iconic untuk indra visual, memory echoic untuk
indra aural/auditory, dan memory haptic untuk indra peraba. Informasi yang
diterima oleh memory sensor ini akan hilang/tertimpa setiap kali diperoleh
informasi baru.
Informasi yang diterima oleh memory
sensor akan diteruskan ke memory jangka pendek karena adanya perhatian kita
terhadap informasi tersebut denga menyaring atau memilih hanya informasi yang
menarik saja atau yang kita perlukan.
b. Memory jangka pendek (short-term memory)
Memory jangka pendek
atau disebut dengan memory kerja menyimpan informasi yang dibutuhkan dalam
waktu yang singkat atau sementara pada saat kita sedang melakukan suatu
pekerjaan.
Memory jangka pendek dapat di akses
dengan cepat, namun berkurang secara cepat pula. Memory ini juga memiliki
kapasitas yang terbatas. Ada 2 metode yang digunakan untuk mengukur kapasitas
memory jangka pendek.
·
Berdasarkan
panjang suatu deret (Sequence) yang dapat di ingat secara terurut.
·
Berdasarkam
kemampuan mengingat kembali item=item secara acak.
c. Memory jangka panjang (long term memory)
Memory jangka panjang
merupakan sumber daya penyimpanan utama yang menyimpan informasi factual,
pengetahuan berdasarkan eksperimen atau pengalaman, aturan-aturan prosedur tingkah laku, dan sebagainya atau
bisa dikatakan menyimpan semua hal yang kita ketahui.
Di bandingkan dengan memory jangka
pendek, memory jangka panjang memiliki kapasitas yang lebih besar, waktu akses
yang lebih lambat, serta proses hilangnya informasi lebih lambat. Memory jangka
panjang di peruntukkan bagi penyimpanan informasi untuk jangka lama, yang
dipidhkan dari memory jangka pendek setelah beberapa saat.
d. Pemrosesan memory jangka panjang.
Ada 3 aktifitas yang dilakukan oleh
memory jangka panjang yaitu :
·
Menyimpa
atau mengingat informasi
·
Menghilangkan
atau melupakan informasi.
·
Memanggil
kembali informasi.
Informasi dari memori
jangka pendek akan tersimpan di memori jangka panjang karena adanya
pengulangan. Ebbhinghaus melakukan serangkaian penelitian, dan disimpulkan
bahwa jumlah yang dipelajari akan berbanding lurus (proposioal) dengan waktu
yang dipakai untuk mempelajarinya dan hal ini dikenal sebagai total time
hipotesis. Namun pengulangan ( repetition) saja tidaklah
cukup.
Jika informssi yang
diterima tidak cukup memiliki arti akan lebih sulit untuk mengingatnya. Proses
pembelajaran atau mengigt informasi dipengaruhi oleh struktur, familiaritas dan
konkret tidaknya informasi tersebut. Akan lebih sulit untuk mengingat
sekumpulan kata yang merepresentasikan konsep dibandingkan yang menggambarkan
obyek nyata.
Proses
melupakan informasi terdiri dari dua bentuk yaitu: Decay dan Interference. Decay adalah proses melupakan informasi
karena informasi tersebut sudah lama berada di long-term memory sehingga lambat
laun akan terlupakan. Sedangkan interference, disebabakan karena adanya
informasi juga terkait dengan emosi. Kadang manusia cenderung melupakan
pengalaman yang buruk dan mengingat pengalaman yang menyenangkan.
Proses
memanggil kembali informasi yang ada di long-term memory terdiri dari dua
bentuk yaitu recall dan recognition. Recall adalah memanggil kembali secara langsung informasi yang ada
di long-term memory. Pada recognition,
informasi dedapatkan dengan presentasi sejumlah pengetahuan (knowledge) yang terkait sebagai
petunjuk.
3. Proses Berpikir: Penalaran dan
Penyelesaian Masalah
Kita
telah membahas bagaimana manusia menerima, menyimpan dan menyalurka informasi
melalui panca indera dan mekanisme penyimpanan yang dimiliki manusia. Kita akan
melihat bagaimana manusia memproses da memanipulasi informasi-informasi tsb.
ini mungkin merupakan hal yang paling kompleks den membedakan manusia dengan
system pemprosesan informasi lainnya baik natural maupun artificial.
Manusia
menggunakan informasi untuk melakukan penalaran dan memecahkan masalah dan
dilakukan dengan informasi yang terbatas. Kita mungkin tidak selalu dapat
menjelaskan proses berfikir yang dilakukan manusia, namun kita dapat
mengidentifikasi hasil pemukiran tsb. Berpikir membutuhkan sejumlah pengetahuan
yang berbeda. Beberapa aktifitas berfikir bersifat langsung dan pengetahuan
yang dibutuhkan terbatas. Sedangkan aktifitas yang lain membutuhka pengetahuan
dan jumlah yang cukup besar dari domain yang lain.
Ada
2 kategori berpikir yaitu penalaran dan pemecahan masalah. Pada prakteknya
kedua hal ini tidak dapat dibedakan karena aktifitas pemecahan masalah
melibatkan penalaran dan sebaliknya. Pembagian ini hanya untuk menjelaskan
proses yang terlibat didalamnya.
a. Penalaran (Reasoning)
Penalaran adalah proses pengambilan
kesimpulan mengenai sesuatu atau hal baru dengan pengetahuan yang dimiliki oleh
manusia. Terdapat berbagai cara untuk melakukan penalaran, diantaranya adalah
deduktif, induktif dan abdukatif.
·
Penalaran
deduktif adalah mengambil kesimpulan secara logika dari premis yang tersedia.
Hasilnya tidak selalu sesuai dengan fakta kebenaran yang kita ketahui.
·
Penalaran
Induktif adalah meng-generalisasi atau membuat umun suatu hal dari kasus kasus
yang opernah terlihat atau alami untuk menarik kesimpulan mengenai hal lain
yang belum perah kita lihat atau alami. Meisalnya jika kita pernah melihat
seekor anjing berwarna hitam galak maka kita mungkin berkesimpulkan bahwa semua
anjinh berwarna hitam adalah galak. Hal ini mungkin tidak benar. Meskipun
induksi mungkin tidak dapat di andalkan, namum merupakan proses yang berguna.
Iduksi mengakibatkan manusia senantiasa belajar mengenai lingkungannya. Manusia
mugkin tidak mengetahui semua hal didunia, namun dengan pengetahuan yang telah
dimiliki, manusia dapat menghadapi masalah lain yang serupa.
·
Abduktif
Abduksi melakukan
penalaran dari sebuah fata ke aksi tu kondisi yang mengakibatkan fakta tsb
terjadi. Metode ini digunakan untuk menjelaskan event yang kita amati. Sebagai
contoh, misalkan kita mengetahui bahwa seseorang yang beranama sam selalu
mengendarai mobilya dengan sangat cepat, maka kita berkesimpulan bahwa sam
mbuk. Tentunya hal ini belum tentu benar, mungkin saja di sedang terburu buru
atau dalam keadaan gawat darurat. Walaupun abduktif mungki tidak dapat
diandalkan, namun manusia seringkali menerangkan sesuatu hal dengan cara
seperti ini dan mepertahankan pejelasannya hingga ada bukti lain yang mendukung
penjelasan atau teori alternative.
b. Penyelesaian Masalah (Problem Solving)
Jika penalaran merupakan mekanisme untuk
menarik kesimpulan atau informasi baru dari hal yang sudah diketahui, maka
penyelesaian masalah merupakan proses menimbulkan solusi suatu tugas dengan
menggunakan pengetahuan yang dimiliki. Penyelesaian masalah pada mausia di
karakteristikkan oleh kemampuan mengadaptasikan informasi degan situasi yang
baru. Terdapat beberapa pandangan mengenai cara manusia menyelasikan masalah.
Gesltat memandang bahwa proses pemecahan maslah melibatkan penggunaan
pengetahuan dan prose mental. Teori problem space melihat bahwa pikiran manusia
adalah pemroses informasi yang terbatas.
4. Psikologi dan Desain Sistem Interaktif
Cara
kita mengaplikasikan apa yang telah kita pelajari untuk mendesain system
interaktif dengan cara menyajikan informasi detail dalam warna biru karena biru
sulit untuk diterima oleh user. Pada kebanyakan kasus pengimplementasiannya
tidak mudah. Dalam mendesain system yamg interaktif kita tidak bisa
sembarangan, tetapi harus juga melihat dari ilmu psikologi karena berhubungan
dengan prilaku manusia.
Agar
dapat mengaplikasikan aspek psikologi dan memberikan hasil yang baik maka kita
perlu memiliki pemahaman dalam bidang psikologi, detail dari eksperimen,
pengukuran yang digunakan dan subjek yang terlibat. Dan bagusnya prinsip serta
hasil penelitian dalam bidang psikologi yang berkaitan dengan perancangan
system interaksi telah dibentuk menjadi panduan, model untuk membantu perancangan,
serta teknik evaluasi.
0 comments:
Post a Comment